Dunia tidak
pernah membatasimu, sesungguhnya dirimulah yang memberikan batasan itu.
Kita
semua pernah merasakan kegagalan. Pertanyaannya, berapa kali? seberapa sering?
tetapi rasanya tidak sesering itu. Bukan karena kita hebat, tetapi ternyata
karena usaha kita yang masih sedikit. Mungkin kita terlalu takut untuk mencoba,
atau lebih tepatnya tidak ingin keluar dari zona nyaman kita. Kita terlalu
banyak berangan ingin menjadi ini dan itu, ingin melakukan ini dan itu, tetapi
mari kita lihat, apa yang sudah kita lakukan untuk mewujudkan itu semua.
Membatasi
diri : saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya tidak mungkin menggapainya, saya
kurang pantas, saya tidak sehebat itu, saya terlalu banyak kurangnya, dia lebih
hebat dari saya dan berbagai pemikiran lainnya yang membatasi kita untuk
berusaha atau mengambil kesempatan. Pahamilah, diri memang jauh dari kata
sempurna, tetapi berusaha bukan menunggu kita sempurna bukan? Jadikan usaha itu
sebagai proses, yang menjadikan kita selalu lebih baik dari sebelumnya. Tidakkah kita ingat akan firmanNya? “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya?”. Akankah kita ragu atas firmanNya itu? Tentu
tidak. Sebab “ Kitab Al-Qur’an ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi
mereka yang bertakwa (Qs. Al Baqarah : 2)”.
Allah
telah memberikan kita potensi, tinggal bagaimana kita berusaha
mengoptimalisasikan potensi kita sebagaimana Allah telah berikan pada kita.
Jangan berharap dan berandai merubah keadaan, tanpa melakukan usaha. Jangan
terlalu sibuk berpikir dan menghakimi diri sendiri atas keburukan dan
kekurangan yang kita miliki. Tanpa pernah berusaha memikirkan apa solusi atas
itu semua. Padahal Allah dengan jelas menyampaikan firmanNya “Sesungguhnya
Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka
sendiri (Qs. Ar-Ra’d : 11)”.
Sekarang,
saat ini juga, detik ini juga kita harus mulai berubah. Perlahan tetapi
berkelanjutan, Allah lebih suka amalan yang berkelanjutan (istiqomah) walaupun
hanya sedikit. Rencanakan dan lakukan, seperti yang Sayyidina Ali bin Abi
Thalib katakan : “gagal merencanakan sama saja merencanakan kegagalan”.
Libatkan Allah selalu, Utamakan Allah, Allah dulu, Allah lagi, Allah terus,
Allah selamanya.
Mari
kita buat perubahan, mari bergerak dan melawan semua keterbatasan, tetap
berusaha berjuang bahkan berkorban, wujudkan asa dan impian, untuk bahagia
kelak dimasa depan. Sebab hidup kamu yang tentukan, senantiasa libatkan Allah
dalam setiap keputusan. “ Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada
kemudahan, Sungguh bersama kesulitan ada kemudahan (Qs. Al-Insyirah:
5-6)”.YasarAllah, semoga Allah mudahkan. :)
- DEPT KADERISASI
Komentar
Posting Komentar