PRESS RELEASE KIBAR 3 "TOLERANSI DALAM ISLAM"



PREASE RELEASE KIBAR 3

    (Kajian InsyaAllah Berkah)

     Musholla Al-Fatah


🌻Judul kajian : Toleransi Dalam Islam
🌻Pembicara    : Kak Septian Dicky Pratama S.Pd
🌻Tgl kajian : Kamis, 27 April 2017
🌻Waktu dan Tempat : 14.00 di Musholla Al-Fatah PGSD FIP UNJ
🌻Peserta yang hadir : 21 ikhwan & 48 akhwat

🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Berikut press realease KIBAR MAF 27 April 2017 :

🍃Apa itu Toleransi?
Memberikan kebebasan bagi kita atau seseorang untuk meyakini apa yang diyakininya

🍃 Kaidah toleransi dalam Islam berasal dari ayat Al-Qur’an "laa ikraaha fi al-diin..." 
yang berarti tidak ada paksaan dalam agama, namun tidak menafikan unsur dakwah Islam yang sifatnya mengajak, bukan memaksa.

🍃Berdasarkan kaidah tersebut, maka kaum non-muslim dari golongan kafir dzimmi yang berada di tengah-tengah umat Islam maka mereka wajib dilindungi dan dijamin keamanannya serta tidak boleh dipaksa masuk Islam.

🍃Prinsip Lakum Diinukum Waliyadiin
 Islam mengajarkan kita toleransi dengan membiarkan ibadah dan perayaan non muslim, bukan turut memeriahkan atau mengucapkan selamat. Karena Islam mengajarkan prinsip :
 لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
“Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku” (QS. Al Kafirun: 6).

🍃Toleransi dengan Diri Sendiri
Meliputi :
🍧Mengerjakan segala perintah Allah
🍧Menjauhi segala larangan-larangan Allah
🍧Menjaga apa yang harus dijaga

🍃Toleransi dengan Orang Lain

🍧Toleransi dalam Sejarah Islam
Muhammad Al Fatih sultan Turki Utsmani yang memimpin penaklukan benteng Konstantinopel, setelah benteng dapat dikuasai pasukan Islam maka Sultan Al Fatih mempersilahkan penghuni Konstantinopel yang beragama Kristen untuk bebas hidup dan menjalankan ibadah serta keyakinannya bahkan dijamin keamanannya.

🍧Batasan toleransi dalam Islam
Sudah jelas dalam Islam mempertahankan Aqidah adalah sesuatu yang mutlak dan tidak dapat dikompromi, sehingga sekecil apapun perkara yang dapat mencederai keislaman harus kita jauhi, dengan cara tidak mencampuradukkan aqidah maupun ibadah serta tidak melukai keimanan kita.
**contoh : Tidak mengucapkan "selamat natal", krn ini sama saja mempercayai kelarihan anak tuhan, sedangkan "Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan" (Q.S Al-Ikhlas)




KIBAR 3
Wallahu a'lam bishawab

Wassalamu'alaykum warahmatullah  wabarakatuh.

Komentar