Ahmad Khatib Al Minangkabawi



       Kalau kita mendengar namanya mungkin masih asing di telinga Kita , tetapi pasti beberapa dari kita mungkin sudah tau siapa beliau, Jika ditanya tentang Muhammadiyah atau Nahdatul Ulama pasti Kita tau , nah beliau ini adalah salah seorang Ulama asal Minangkabau yang sangat membuat bangga bahkan Kita harus kagum dengan beliau.

         Beliau adalah orang pertama non Arab yang menjadi Imam besar Masjidil Haram, sekaligus mufti mazhab imam Syafi'i , beliau Juga seorang guru besar , menjadi seorang Imam sekaligus mufti Di Masjidil Haram tidak lah mudah Karena harus memiliki keilmuan yang tinggi.

          Syekh Ahmad Al Minangkabawi memiliki keahlian dalam Ilmu pengetahuan antara lain ilmu hukum Mawarist , Ilmu teologi, Ilmu Falak, Ilmu Geografi dan ilmu Geometri.  Karya salah satunya adalah Raudatul Hussab.

          Ternyata Beliau adalah guru dari Ulama-ulama besar yang ada di Indonesia atau dulu dikenal sebagai Nusantara , antara lain yaitu Ayah dari Buya Hamka, Syekh Abdul Karim bin Amrullah , KH Hasyim Asy'ari yang merupakan pendiri organisasi Nahdatul Ulama, KH Ahmad Dahlan pendiri pertama organisasi Islam Muhammadiyah, dan lainnya.

          Beliau adalah salah satu dari segelintir orang Indonesia yang berhasil menjadi guru besar di Mekkah. Dan tak cuma itu, beliau juga merupakan orang pertama negeri ini yang pernah menjadi imam besar Masjidil Haram. Benar-benar luar biasa, kan?

         Bisa melakukan hal sehebat ini, tentu jelas sudah kalau Ahmad Khatib Al-Minangkabawi bukanlah orang sembarang. Melainkan sosok yang begitu berilmu serta dipandang mulia bahkan oleh para ulama Arab.

        Di umur yang masih belia sekali, beliau ini sudah memunculkan tanda-tanda kehebatan. Misalnya mampu menghafal Al-Qur’an serta memahami ilmu-ilmu Islam secara mendalam. Syeikh Ahmad Khatib sendiri juga belajar di sekolah formal bernama Kweekschool. Setelah lulus dari sana di samping ilmu agamanya juga cukup mendalam, Syeikh Ahmad Khatib pun diajak sang ayah berhaji. Ketika itu umur beliau masih sekitar 9 tahun.

       Usai melakukan haji, Syeikh Ahmad Khatib pun memutuskan untuk menetap dulu sedangkan sang ayah kembali ke Indonesia. Syeikh Ahmad Khatib kemudian mulai belajar ilmu kepada para ulama hebat di Mekkah. Dalam belajar, beliau ini dikenal sebagai sosok yang sangat bekerja keras, disiplin dan punya rasa ingin tahu yang besar.

       Dengan kecerdasan, daya juang hebat, serta guru-guru yang luar biasa, maka tak heran kalau pada akhirnya membuat Syeikh Ahmad Khatib menjadi sosok yang benar-benar alim alias berilmu. Tak hanya ahli ilmu Islam, beliau ini juga begitu mahir untuk segala hal yang berhubungan dengan Al-Qur’an.

      Menjadi imam di Masjidil Haram tentu adalah hal yang luar biasa susah. Di samping harus baik dan sempurna pribadinya, ilmu pun mesti tinggi, termasuk di dalamnya adalah persoalan ibadah dan Al-Qur’an. Makanya, hanya sosok-sosok pilihan saja yang akhirnya bisa memimpin sholat dari jutaan jamaah di masjid terbesar sedunia itu. Dan silakan tidak percaya, tapi ada orang Indonesia yang pernah jadi imam di sana.

      Ya, tentu saja beliau ini adalah Syeikh Ahmad Khatib. Dalam berbagai riwayat dituliskan jika beliau memang pernah menjadi imam di sana untuk waktu yang lama. Sungguh hal yang luar biasa. Dan beliau ini tak hanya jadi orang Indonesia pertama, tapi juga imam non Arab pertama yang memimpin sholat di Masjidil Haram. Sampai saat ini hanya tiga orang termasuk Syeikh Ahmad Khatib yang pernah jadi imam di Masjidil Haram. Yang lainnya adalah Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani dan Syaikh Junaid Al-Betawi.

      Begitu hebat dan membanggakan, sayangnya sosok satu ini tidak banyak dikenal. Padahal apa yang dilakukan beliau ini betul-betul luar biasa. Bahkan atas jasa beliau pula lahirlah tokoh-tokoh hebat yang juga memiliki andil besar ketika Indonesia masih dalam masa perjuangan. Pahlawannya pahlawan, mungkin julukan itu layak kita sematkan pada seorang Ahmad Khatib Al-Minangkabawi.


-DEPT SYIAR

Komentar